Minggu, 28 Juli 2013

Informasi membuat Toko on line


http://depermana-share.blogspot.hk/2013/04/cara-membuat-contact-email-me-from-pada.html

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10200770194792083&set=gm.540936352627522&type=1&relevant_count=1&ref=nf

http://www.kombor.com/2011/08/membuat-formulir-pemesanan-barang.html


Senin, 22 Juli 2013

Pembelian dan Prosedurnya




http://poedjiatitan.blogspot.hk/2013/07/pembelian-dan-prosedurnya.html
Ketika pertama kali diangkat sebagai purchasing saya sangat senang. Tugas pertama saya adalah membeli kabel untuk dalam ruangan. Saya ingat kalau sahabat saya sejak SMA mempunyai toko elektronik termasuk menjual kabel. Tanpa mengecek harga ditempat lain saya langsung saja membeli kabel tersebut, karena yakin teman saya itu tentu tidak akan menipu saya. Saya percaya dengan dia karena kita sudah berteman sejak SMA. Ketika barang sudah terbeli, General Manager saya marah kepada saya karena harga kabel itu jauh lebih mahal dari toko lain. Sayapun marah kepada teman saya itu dan tidak mau lagi berteman dengan dia. Untung saya tidak dikeluarkan dari pekerjaan atau disuruh mengganti selisih harga kabel. Tapi sejak itu saya selalu tertantang untuk mencari barang dengan harga paling murah dan paling bagus. Sampai akhirnya saya bisa jadi purchasing Manager.

Baru-baru ini keponakan saya yang masih SMA bercerita kalau di sekolahnya sedang ramai. Teman-temannya merasa kesal dengan salah seorang siswa. Keponakan saya yang memang suka futsal berencana membuat kaos team futsal sekolah yang berjumlah sekitar 50 orang dari kelas satu sampai kelas 3. Salah satu dari mereka mengajukan diri untuk mencari dan membuat kaos team sesuai dengan desain yang mereka rancang sendiri. Ketika temannya diberitahu harga kaos itu 200 ribu mereka setuju dan menyerahkan uang tanpa keberatan. Bahkan bergarap segera jadi sehingga bisa dipakai waktu pertandingan dengan sekolah lain. Ketika kaos sudah dibagi dan dibawa pulang dan ditunjukkan ke orang tua masing dan menurut ortu mereka kaos itu terlalu mahal dengan bahan seperti itu. Lalu ramai-ramai mereka mengcek ketempat yang membikin dan tahu kalau memang temannya itu mengambil untung dari pembuatan kaos tersebut.

Apa yang bisa kita petik dari kedua cerita itu sebagai seorang calon entrepreneur. Ketika saya masih awal sebagai seorang pembelian saya tidak mengerti kalau mencari barang harus mengecek atau membandingkan harga minimal tiga tempat. Sedangkan keponakan saya berserta teman-teman tidak menyangka kalau temannya yang membuat kaos itu menjadikan itu sebagai bisnis dan tidak pernah berusaha mencari atau membandingkan harga di tempat lain. Sebagai seorang entrepreneur atau pengusaha kita tidak bisa begitu saja membeli barang tanpa mengerti prosedur pembelian. Sebenarnya apa dan bagaimanakah prosedur pembelian itu?

Definisi Pembelian Menurut Galloway dkk. (2000:31)  yaitu: “The role of purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and quantity available for use by operations at the right time and at the right place.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat.

Prinsip Dalam Manajemen Pembelian
Pembelian juga mempunyai prinsip-prinsip yang dijadikan pedoman seperti yang dikatakan diatas. Prinsip Pembelian adalah hal-hal pokok dalam pelaksanaan fungsi pembelian yang perlu dijadikan pokok atau acuan. Fungsi pembelian atau pengadaan dalam suatu perusahaan diadakan bukan untuk dirinya sendiri, tetapi diadakan untuk kepentingan bagian atau fungsi-fungsi lainnya. Oleh karena itu prinsip kerja dari fungsi pembelian harus diatur sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kontribusi yang besar bagi keberhasilan perusahaan.

Pokok dari prinsip pembelian itu adalah sebagai berikut:

The Right Price : Salah satu dari prinsip managemen pembelian adalah the right price. The right price merupakan nilai suatu barang yang dinyatakan dalam mata uang yang layak atau yang umum berlaku pada saat dan kondisi pembelian dilakukan. Dalam melakukan pembelian kita harus mencari perbandingan antara suplier satu dengan yang lainnya, atau antara satu toko dengan toko lainnya. Sehingga bisa mendapatkan harga termurah tentunya dengan spesifik barang yang sama.

The Right Quantity : Jumlah yang tepat dapat dikatakan sebagai suatu jumlah yang benar-benar diperlukan oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Kita juga harus tahu berapa kebutuhan pembelian kita. Kalau kita beli satu biji dengan membeli jumlah besar tentu akan berbeda. Kalau kaos team futsal Cuma beli satu kita bisa ke toko olahraga biasa tapi kalu kita beli jumlah banyak tentu akan lebih baik kalau kita beli ke pusat grosir yang harganya bisa lebih murah.

The Right Time : menyangkut pengertian bahwa barang tersedia setiap kali diperlukan. Dalam hal ini persediaan barang haruslah diperhitungkan karena jika ada persediaan barang tentunya ada biaya perawatan barang tersebut. Kita juga harus bisa memperhitungkan persedian barang kita. Misalnya kalau kita mempunyai toko kita harus bisa memperkirankan kapan harus kulakan barang dan mana yang harus dibeli terlebih dahulu.

The Right Place : mengandung pengertian bahwa barang yang dibeli dikirimkan atau diserahkan pada tempat yang dikehendaki oleh pembeli. Seperti kasus kaos team futsal keponakan saya kenapa jadi lebih mahal karena temannya itu pesan di Jakarta sehingga ada biaya kirim ke Surabaya. Kadang kita lupa memperhitungkan biaya kirim yang dikeluarkan untuk pembelian sebuah barang.

The Right Quality :adalah mutu barang yang diperlukan oleh suatu perusahaan sesuai dengan ketentuan yang sudah dirancang yang paling menguntungkan perusahaan.

The Right Source : mengandung pengertian bahwa barang berasal dari sumber yang tepat. Sumber dikatakan tepat apabila memenuhi prinsip-prinsip yang lain yaitu the right price, the right quantity, the right time, the right place, and the right quality.
Ada beberapa prosedur yang perlu dijalankan bila kita memiliki perusahaan atau usaha dalam melakukan pembelian atau pengadaan barang :
Tanda terima dan analisis Daftar Permintaan Pembelian (Purchase Request – PR)
Pemilihan sumber persediaan yang potensial (mencari dan memilih penjual barang yang dibutuhkan, minimal 3 Penjual)
Pengajuan Permintaan Penawaran Harga
Pemilihan Sumber yang Tepat (dari ketiga penawaran itu mana yang paling murah, paling bagus barangnya, paling cepat pengiriman barangnya)

Penetapan Harga yang Tepat ( diantara 3 penjual itu mana harganya yang sesuai dengan budget kita, apakah ada discount khusus, cara pembayarannya bagaimana? Bisa kredit atau tunai)
Pengeluaran Pesanan Pembelian ( Purchase Order – PO )
Analisis Laporan Penerimaan dan Persetujuan Faktur Penjaja/Vendor bagi pembayaran.
Fungsi pembelian dikatakan sebagai fungsi strategis dalam perusahaan, karena merupakan fungsi vital dalam suatu perusahaan atau usaha ritel. Dan merupakan fungsi yang juga dapat mempengaruhi keuntungan dari perusahaan. Bila kita membeli barang atau kulakan barang terlalu mahal maka kita akan susah untuk menjualnya kembali karena harga akan jadi sangat mahal dan tidak terbeli oleh konsumen.
Posted by Poedjiati Tan at 5:42 AM

Terimakasih bu Poedjiati tan atas artikelnya





Rabu, 17 Juli 2013

Passion

Zona nyaman adalah kondisi di mana kita merasa nyaman atau enak. Ini berbeda dengan zona aman. Sebagai entrepreneur, kita harus berada di zona aman, sebab yang dilakukan oleh entrepreneur itu adalah melakukan pengambilan resiko yang terukur. Jadi bukan seperti seorang penjudi yang kita tahu bahwa apa yang dilakukannya tidak aman.


Contoh soal zona aman dan nyaman itu seperti telur ayam. Di dalam telur itu nyaman, sama seperti kita berada di comfort zone (zona nyaman)... keluar dari telur, memang banyak resiko, namun sekaligus petualangan... berada di dalam telur kelamaan, bisa-bisa malah berakhir di penggorengan.

Passion itu artinya gairah, jadi apa yang membuat kita bergairah... Kalau Amy bertanya, apakah passion itu adalah hobby, bisa jadi ya.. sebab apa yang kita sukai itu menggairahkan kita. Bagaimana cara mengetahui passion kita ada di bisnis apa? Cobalah masuk ke mall, di mana ada jual aneka macam produk atau jasa, maka kira-kira, toko apa yang menarik perhatian Anda? Toko mana yang membuat Anda betah berada di sana berjam-jam?

Cara lain untuk mengetahui passion Anda adalah, apakah anda mau melakukan hal itu dengan suka rela tanpa dibayar? Jika ya, itu adalah passion Anda. Nah, kalau hobby, memang adalah hal yang kita sukai... sekarang bagaimana caranya mengubah hobby kita menjadi bisa menghasilkan...

Artikel dari Bpk Nur agustinus

Coopetition: Konsep Berkompetisi Sembari Kerjasama ':

http://eciputra.com/berita-1207coopetition-konsep-berkompetisi-sembari-kerjasama-.html

Banyak perusahaan sekarang ini yang mengalami ketakutan. Entrepreneur merasa paranoid, ketakutan yang melebihi batas wajar karena bahkan membuat mereka mencurigai rekan bisnis mereka akan mencuri atau merongrong usaha mereka.

Ketakutan tersebut membuat mereka lupa bahwa kerjasama kreatif dan saling menguntungkan bisa menjadi peluang terbaik untuk menggenjot pemasukan dan mempertahankan pertumbuhan usaha. Akan tetapi patut disadari pula bahwa ‘berteman dengan musuh’ juga bisa membawa malapetaka karena bisa membuat kita mengalami kerugian. Kita harus mengambil risiko, tetapi tetaplah bersikap cerdas dan taktis.
Tujuan kita sebagai entrepreneur ialah ‘coopetition’, sebuah konsep gabungan antara kerjasama (cooperation) dan persaingan (competition), untuk menemukan cara membangun kerjasama dengan pesaing kita sedemikian rupa sehingga kedua belah pihak dapat secara substansial menikmati keuntungan dari sumber daya pihak lain tanpa harus mencuri pelanggan atau merusak kredibilitas satu sama lain. Ini  merupakan strategi yang bagus bagi usaha kecil menengah atau entrepreneur pemula dan merupakan strategi ekspansi yang patut dicoba bahkan untuk perusahaan yang mapan.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan software baru yang masih berskala usaha kecil yang menjual produk khusus untuk konsumen korporat yang dibanderol mahal. Produk itu berat dalam aspek kapabilitas pengembangan visual, tetapi mudah dan ringan dalam hal pemodelan dan simulasi dan para stafnya terus bekerja bersaing melawan rival dalam ceruk pasar yang pada hakikatnya memiliki kelebihan dalam jenis produk serupa. Kedua pihak, perusahaan dan rivalnya, sama-sama kehilangan segmen pasar yang menguntungkan. Keduanya juga gagal dalam membangun apa yang dimiliki oleh pihak lain tetapi mereka dengan mudah bisa menyatukan sejumlah fitur gabungan dalam sebuah produk hasil kreasi bersama.

Akhirnya kedua perusahaan memutuskan untuk menyusun sebuah kerjasama strategis dengan produk gabungan demi menjaring segmen pasar yang lebih besar. Berkat cakupan pasar yang bertambah luas dan solusi bagi konsumen yang lebih banyak, keduanya meraih pemasukan yang lebih tinggi dan kredibilitas yang melebihi sebelumnya dan pada saat yang sama mengurangi upaya pemasaran dan pengembangan. Di triwulan berikutnya, kedua pihak bersama-sama mendapatkan dua orang pelanggan korporat baru yang menyukai solusi terintegrasi yang ditawarkan kedua perusahaan tersebut.

Contoh di atas hanyalah pendekatan pertama dari banyak model pendekatan lain dalam ‘coopetition’, yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak yang terlibat.

Sisi terbaik keduanya menciptakan pasar baru. Pesaing Anda memiliki kelebihan, dan Anda memiliki kelebihan yang berbeda. Gabungan strategis bisa menang dalam segmen pasar yang baru. Segmen ini tidak atau kurang bisa tergarap dengan maksimal jika hanya salah satu pihak yang menggarap, misalnya dalam aspek waktu atau biaya.

Pembagian biaya dan ekonomi skala. Kedua perusahaan bekerja bersama-sama mengerjakan segmen bisnis mereka di mana mereka yakin mereka bisa menekan biaya tetapi tidak sampai membahayakan kualitas-kualitas unik yang mereka miliki. Misalnya, Dell dan HP adalah dua perusahaan yang sama-sama bersaing dalam pasar laptop. Namun keduanya menawarkan prosesor Intel. Daripada membuat prosesor sendiri demi menekan biaya komponen dan memperluas pasar penggunaan melalui kompatibilitas produk yang banyak, keduanya kini bisa memimpin pasar dengan menggunakan prosesor serupa tetapi Dell menawarkan konfigurasi sistem yang terkustomisasi saat pengiriman, sementara HP  berfokus pada layar yang lebih bagus dan teknologi baterai.

Tawarkan produk pelengkap setelah penjualan awal. Jika pelanggan bisa mengambil manfaat dengan memiliki produk kedua perusahaan, Anda bisa berunding mengenai peluang untuk memasukkan produk pesaing sebagai tambahan atau sebaliknya. Inilah yang disebut sebagai up-selling atau cross-up-selling, yang memungkinkan kedua perusahaan berbagi laba. Anda bisa menemukan hal ini tiap hari di gerai-gerai ritel yang bukan ‘toko perusahaan’. Mereka merasa amat senang menjual merek alternatif pada konsumen yang sekiranya sesuai atau melengkapi produk yang telah dibeli. Cara lain yang biasa mereka lakukan ialah dengan menyarankan peralatan premium dari perusahaan lain, setelah Anda memilih suatu produk yang lebih terjangkau.

Menyatu demi segmen baru atau penting. Jika pesaing Anda memiliki produk serupa yang bisa melengkai produk Anda, mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk menyusun sebuah kesepakatan di mana kedua perusahaan bisa menawarkan sebuah paket yang terintegrasi atau suatu produk baru. Cara lain untuk melakukan coopetition ialah dengan menciptakan sebuah tawaran baru untuk mengatasi ‘musuh’ bersama. Misalnya jika Anda menjual majalah perjalanan, Anda bisa menambahkan video perjalanan saat seseorang berlangganan. Anda kini membidik kelompok orang yang ingin majalah perjalanan dan mereka yang menghendaki video spesifik yang Anda berikan cuma-cuma. Orang lain kini membeli majalah Anda daripada memesan tiket perjalanan, misalnya, yang masing-masing akan bersaing dengan majalah dan video Anda.

Dukungan timbal balik terhadap produk. Jika pesaing tidak sungguh-sungguh berkompetisi dengan pasar Anda secara langsung, Anda bisa mereferensikan usaha stau sama lain tanpa harus kehilangan jumlah pelanggan. Pemasaran afiliasi bisa menjadi solusi tepat untuk itu. Pertukaran tautan di situs masing-masing perusahaan bisa jadi langkah awalnya.

Ini juga berhasil untuk dua perusahaan dengan produk berbeda tetapi membidik konsumen yang sama. Tujuannya untuk meningkatkan jumlah pelanggan kedua bisnis secara bersamaan. Misalnya, sebuah pusat akupuntur bisa bekerjasama menawarkan jasa pusat kebugaran. Anggota pusat kebugaran bisa mendapatkan potongan harga di pusat akupuntur dan pasien bisa mendapatkan analisis lemak tubuh dari pusat kebugaran.

Investor potensial. Setelah Anda mengukuhkan kredibilitas dan nilai, sebuah kerjasama strategis bisa dilanjutkan menuju kerjasama keuangan. Perusahaan pesaing mungkin memiliki potensi keuangan yang Anda inginkan dan siap untuk berinvestasi dalam aspek bisnis yang mereka akrabi sebelumnya. Pesaing ini juga bis amenjadi kandidat yang lebih baik untuk merger atau akuisisi (M & A) karena hubungan yang telah terjalin, saat salah stau dari perusahaan telah siap untuk langkah itu. Misalnya IBM, Intel, dan perusahaan raksasa lainnya secara rutin mengalokasikan dan mengatur dana untuk diinvestasikan dalam usaha-usaha rintisan dengan teknologi terkini yang bisa membawa usaha ke taraf yang lebih kompetitif. Membeli usaha rintisan yang mendapatkan traction/ daya tarik lebih murah dan lebih cepat bagi mereka daripada mencoba untuk mengelola usaha pengembangan serupa dalam sebuah perusahaan besar.

Tentunya diperlukan tindakan-tindakan pencegahan agar sebuah kerjasama strategis bisa berhasil. Perusahaan harus mendefinisikan dengan jelas di mana mereka bekerjasama dan di mana mereka bersaing. Hal pertama yang bisa Anda mulai ialah dengan membangun perjanjian non-compete dan non-disclosure yang baik. Selain itu pastikan tidak ada ketidakserasian prioritas antara perusahaan Anda yang bisa menyingkirkan hal-hal positif. Misalnya jika harga diri Anda ialah reputasi layanan pelanggan Anda, jangan pertaruhkan itu dengan bermitra dengan sebuah perusahaan yang memiliki barang-barang yang lebih murah tetapi terus menerus memberikan pelayanan pelanggan yang buruk.

Wajar bagi sebuah usaha untuk secara naluriah mencari jalan untuk menghindari, mengelak atau melindungi dirinya sendiri dari ancaman pesaing. Namun cobalah untuk mengamati potensi hubungan kemitraan strategis yang bisa muncul dari pesaing. Anda mungkin akan berpikir bahwa kadang lebih menguntungkan dan cerdas untuk memanfaatkan aspek positif persaingan daripada berperang hingga titik darah penghabisan yang membuat kedua pihak merugi.(*AP)

'Coopetition: Konsep Berkompetisi Sembari Kerjasama ':

Salam Entreprenur ^-*,,


Selasa, 09 Juli 2013

Visi dalam Usaha Business!!!

Ignatius Teodore Teddy Saputra
Penting banget deh Visi dalam suatu Business !!

https://m.facebook.com/groups/255210701192596?view=permalink&id=556186384428358 .

 Apakah Visi itu ? visi adalah suatu bentuk yg jelas mengenai sesuatu hal yg ingin kita capai..misalnya, paijo (paijo meneh paijo meneh !!! teu nanaon lah).... si paijo mempunyai passion dalam bidang kuliner, karena passion nya ini, setiap hari dia selalu cari ilmu di internet mengenai bagaimana membuat suatu karya kuliner dengan baik, dan karena manehna passion pisan, dan dilengkapi dengan berbagai informasi yg dia dapat dari internet pada akhirnya dia menjadi kulineri yg kreatif

Apakah ini semua cukup ??, NO NO NO, kalo segitu doang sih bisa bisa dia cuma bikin kue di rumah buat makan keluarga nya doang atuh..kapan dapet duit nya ?, inget ya yg dituju itu bukan nya kreatif tapi INNOVATIVE, dan INNOVATIVE itu ada setelah hasil karya anda dinilai baik oleh pasar anda...kalo cuma bisa bikin kue dirumah buat anak, suami, istri mah, wahhh, hobi doang itu mah

Paijo harus merancang business yg membuat kemampuannya dibidang kuliner itu dapat juga dinikmati oleh orang lain bukan ? karena itu paijo harus mempunyai visi yg jelas tentang apa yg akan dia bangun, model business nya seperti apa dan nanti 10 tahun lagi business nya ini akan jadi seperti apa..Paijo harus mampu menggambarkan itu semua didalam otaknya dengan sangat jelas kemudian lebih bagus lagi kalo dia mampu menuliskan, menggambarkan visi nya itu..

Inilah Visi, dan apabila paijo punya patner untuk patungan bisnis, atau karyawan, yg paling penting pertama kali adalah, apakah patner dan karyawan paijo mempunyai atau mengerti gak visi nya si entrepreneur paijo dan setuju gak sama visi nya..kalo semua sepakat, ayukk jalan sama sama, kalo ga sama dan gak bisa mengerti visi sang entrepreneur, ya cari entrepreneur lain lah yg cocok

Visi adalah sesuatu yg akan kita capai, sesuatu yg akan kita kejar, suatu patokan yg jelas jika ditanya, loh loe mau jadi apa sih nanti ? maka jawabannya, business saya adalah ini loh, saya bikin makanan kuliner dan nanti kedepannya perusahaan saya akan ada di seluruh kota besar di Indonesia, InsyaAllah 10 tahun lagi akan tercapai maksud saya itu..

Nah, kalo visi nya udah jelas banget, tinggal kamu cari cara deh bagaimana untuk mencapai visi itu...misanya, supaya perusahaan saya ini nanti ada di kota kota besar seluruh indonesia, artinya saya harus buat Nama (Brand) perusahaan saya ini terkenal dulu dong, gimana ya caranya, ahhh gw bikin logo dan nama yg pas dulu deh, yg gampang diingat orang dan gw posting di FB setiap hari sampe semua inget tuh brand gw, terus gimana lagi ya, nah kalo mentok atau perlu penilaian lain boleh deh tanya tanya sama mentor anda

Susunlah langkah demi langkah anda untuk mencapai visi bisnis anda itu, kemudian arahkan kesana, temukan langkah demi langkah bagaimana mencapai visi anda itu, nah itu dia yg disebut strategi business (langkah langkah untuk mencapai visi usaha).. karena perusahaan tanpa visi maka apapun yg anda lakukan untuk meningkatkan business anda bisa jadi suatu hal yg percuma, buang waktu dan buang energi, ini yg seringkali membuat orang gagal dalam berusaha...tetapi tidak dengan anda bukan, karena anda ENTREPRENEUR...

Salam Entrepreneur dari Univ Ciputra
Batal Suka ·  · Ikuti Kiriman · Bagikan · 8 jam yang lalu
Anda, Nayla Ipunk, Winarsih Satuman, Vieetryie Photoholic, dan 117 orang lainnya menyukai ini.
50 dari 57
Lihat Komentar Sebelumnya

Ragil Yhantye terinspirasi pak,, trimakasih GBU
7 jam yang lalu melalui seluler · Suka · 1

Yani Moon Ok punya pk ulasan soal visi paijo...giliran yu jem pk Teddy nnti yg di ulas misi bisnisnya pk...top banget pk Teddy...
7 jam yang lalu melalui seluler · Telah disunting · Suka

Arny Bersurban PALUGADA.. InsyaAllah
7 jam yang lalu melalui seluler · Suka

Ignatius Teodore Teddy Saputra saya masih bingung, gimana sih caranya, saya baru posting 5 menit tapi like sama comment nya bisa banyak gitu ya.... jangan jangan bener kata orang ya, kebanyakan pada di hongkong cuma badan doang buat cari duit, pikiran sih udah nih dunia entrepreneur...bagus dah....jadi makin optimis ya kalo

Artikel tentang Branding

Materi bu poedjiati,,,
Menurut Amalia E.Maulana, Brand adalah merek yang dimiliki oleh perusahaan, sedangkan branding adalah kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka proses membangun dan membesarkan brand.

Banyak pengusaha atau pedagang khususnya penjual makanan di Indonesia, yang pada awalnya tidak memberi merek atau brand pada dagangannya. Missal penjual gudeg yang akhirnya dikenal dengan gudeg yu jum, bakpia yang dikenal dengan nomer rumahnya, Bakwan Kapasari yang dulu berjualan di jalan kapasari, bakso ketabang kali, soto ayam ambengan pak sadi yang dulu berjualan dipinggir jalan ambengan. Semuanya berdasar nama penjual, nama jalan, nama karakter penjualnya, bebek pak jenggot karena yang jual berjenggot, Kepiting Cak Gundul karena yang jual gundul.

Tidak hanya orang biasa saja yang bisa menjadi merek atau brand suatu produk. Para artis yang mulai berbisnis juga menggunakan namanya sebagai merek dengan harapan, mudah dikenal dan tidak perlu lagi membangun branding di masyarakat. Sehingga orang berminat untuk mencoba, membeli dan merasakan product tersebut. Misalnya Inul daratista yang membuat bisnis karaoke dengan nama Inul Vista. Luna Maya dengan bisnis restonya di Bandung, Mayang Sari dengan Bisnis Suki bernama Mayang.

Brand yang menggunakan nama pemilik bisa menguntungkan bisa juga berdampak bila terjadi sesuatu dengan pemiliknya. Seperti kita ketahui ketika Luna Maya tersangkut kasus dengan Ariel, restorannya di Bandung langsung tutup. Kita juga tentu ingat dengan nama A Agym yang begitu terkenal dengan dakwahnya, disukai ibu-ibu dan memiliki banyak bisnis, pendiri pondok pesantren  Darut Tauhit. Tetapi ketika dia menceraikan Teh Ninih, semua bisnisnya ikut kolaps. Ibu-ibu jadi membencinya, dakwahnya tidak ada yang mau mendengar. Bisnis travel Hajinya langsung sepi, para orang tua menarik anaknya dari pondok pesantrennya.

Begitu pula dengan rumah makan wong solo, ketika pemiliknya dengan bangga mengatakan kalau dia memiliki beberapa isteri disebuah media. Langsung banyak para perempuan yang tidak suka dan tidak mau lagi makan di rumah makan tersebut. Rumah makan ini pengunjungnya rata-rata adalah keluarga. Para ibu tentu tidak senang dan tidak mau mengajak suaminya makan di rumah makan tersebut. Tidak beberapa lama beberapa gerainya tutup dan rumah makan ini menjadi sepi pengunjungnya.

Apakah ini juga yang terjadi dengan restaurant Suki milik Mayang Sari di Surabaya. Masih jelas dalam ingatan bagaimana arogantnya Mayang Sari dalam mendapatkan Bambang. Dengan terang-terangan dia memamerkan kekayaannya dari pemberian Bambang anak mantan presiden Suharto. Mama saya ketika saya ajak untuk mencoba restaurant baru itu tidak mau, katanya kasihan dengan Halimah isteri Bambang dan memilih makan di tempat lain.

Branding adalah pencitraan itu sendiri. Citra didalam arti kata adalah gambar (Inggris: image), sedangkan didalam pola pikir masyarakat dan konsumen, citra sering kali di identikan dengan sesuatu yang tidak tampak atau kesan yang dirasakan. Didalam hal ini, pencitraan bukanlah tujuan dari branding, karena branding adalah pencitraan itu sendiri.  Jika branding adalah pencitraan, maka branding adalah sesuatu yang sangat krusial, dan yang menentukan hidup matinya sebuah merek.
Branding adalah brand yang untuk memperkuat merek produk ataupun jasa. Kita semua mengetahui, bahwa fungsi dasar dari sebuah merek adalah sebagai pembeda antara yang satu dengan yang lainnya. Namun, dengan adanya dinamika didalam derasnya kompetisi pasar, sebuah merek membutuhkan kekuatan dan pengelolaan. Unsur-unsur yang mempengaruhi kekuatan sebuah merek adalah, dari apa yang anda lihat (tangible), dan dari apa yang anda dengar dan yang anda rasakan (intangible).
Kedua unsur diatas merupakan syarat utama untuk membangun kekuatan sebuah merek didalam kompetisi pasar. Lalu, elemen apa saja yang terdapat di kedua unsur tersebut ? Elemen-elemen yang terdapat didalam kedua unsur tersebut adalah sebagai berikut :
1.       Tangible : Produk, packaging/kemasan, identitas visual, dsb.
2.       Intangible : Kualitas prod

Kedua unsur inilah yang harus kita kelola dengan baik. Didalam pengelolaan sebuah brand, memang bukanlah hal yang mudah, karena kita harus berani menyadari dan mengevaluasi kekurangan dan kelemahan yang terdapat di produk ataupun jasa yang kita miliki, mulai dari desain kemasan/packaging yang tidak outstanding, desain identitas visual yang buruk, kualitas produk yang kurang bisa bersaing, pelayanan yang tidak ramah-klien, dsb. Dengan adanya evaluasi dan kesadaran itu, sebaiknya kita harus segera membenahi dalam waktu secepat mungkin. Mengapa ? Karena ini berkaitan erat dengan citra dari Brand yang anda miliki.

Jadi pikirkan dengan baik dan rencanakan Brand yang ingin anda gunakan sebelum memulai penjualan. Karena itu akan mempengaruhi penjualan produk atau jasa anda.

http://poedjiatitan.blogspot.hk/2013/01/bagaimana-branding-seseorang.html

3 P

Artikel pembelajaran by bu dosen poedjiati tan,

http://poedjiatitan.blogspot.hk/2013/04/people-process-and-physical-evidance.htmlBanyak pengusaha yang baru mulai usahanya tidak memperhatikan 3 unsur diatas dalam hal melayani pelanggan. Apalagi bila toko atau restoran itu menjadi ramai atau laris. Pelayanan mereka menjadi out of control. Mungkn ini karena belum dibuatnya sebuah sistem atau kurang mengertinya sang pemilik.

Di tempat saya tinggal ada sebuah mini market yang lumayan lengkap. Mini market ini melayani 6 tower apartemen. Mereka menjual kebutuhan sehari-hari dan harga juga lumayan bersaing.  Saya lumayan sering berbelanja disana bila ada kebutuhan mendadak. Tetapi sayang para penjaganya itu seakan-akan tidak peduli dengan pembeli. Pernah saya datang kesana pagi hari sehabis jalan pagi ingin membeli minuan segar. Karyawannya sedang membersihkan lantai dan ketika saya masuk dia kelihatan seperti tidak suka. Belum lagi ketika ditanya mengenai barang kadang jawabannya ogah-ogahan. Pernah ketika belanja, sya mendengar kasirnya sedang menerima telpon komplain karena pesanan air kemasannya belum dikirim padahal pesannya sudah mulai kemarin. Bukannya menjawab dengan baik malah mengatakan “Saya sedang sibuk melayani nanti aja telpon!” lalu telonnya ditutup. Ketika orang tersebut telpon lagi dia memberikanya ke temannya dan saling oper. Dia mengatakn yang bertugas kemarin bukan saya jadi saya tidak tahu. Ini contoh untuk sebuah toko swalayan.

Di mall sebelah apartemen saya ada sebuah rumah makan yang sedang naik daun. Mereka khusus menjual bebek goreng. Masakannya cukup enak dan yang paling digemari adalah sambel dan bumbunya. Ketika pertama kali buka hanya di sebuah stand yang kecil tetapi karena semakin banyak pengunjung mereka menyewa empat stand sekaligus dan selalu penuh. Tapi sayang meningkat jumlah pembeli tidak diikuti dengan meningkatnya pelayanan. Kita harus menunggu sangat lama dan kadang salah memberikan order, ketika dicomplain kelihatan tidak tanggap. Ketika kita minta lalapan yang memang diberikan gratis, sampai makanan habis lalapan juga belum datang.  Karena makin luas dan besarnya rumah makan sedangkan petugas yang melayani sedikt maka kinerja mereka jadi kedodoran. Mereka kelihatan kecapean, tidak ada senyum dan cenderung tidak sabar ketika melayani pembeli. Seragam merekapun terlihat lusuh dan kotor.

Dalam marketing mix salah satu yang terpenting adalah 3P yaitu People, Process and Physical evidance . ini salah satu tulisan yang saya ambil dari learnmarketing.net


People
People are an essential ingredient in service provision; recruiting and training the right staff is required to create a competitive advantage. Customers make judgments about service provision and delivery based on the people representing your organisation. This is because people are one of the few elements of the service that customers can see and interact with.

Dalam kasus diatas jelas terlihat sekali kalau tenaga pelayanan tidak diberikan training bagaimana melayani pembeli dengan baik. Saya lihat petugas di mini market itu sering keluar masuk, dan sekarang mereka mempunyai saingan yaitu alfa mart yang pelayanannya sudah standart dan sangat ramah. Sehingga banyak penghuni apartemen yang beralih ke alfamart. Bila pemilik mini market ini tidak segera merubah pelayanan dan memberikan training kepada anak buahnya maka lambat laun akan bisa ditinggalkan pembeli. Begitu juga dalam usaha restoran . Petugas yang melayani sangatlah penting. Ketika pengunjung yang dalam keadaan lapar dan ingin makan ketika dilayani dengan petugas yang tidak bersemangat tentu sangat tidak menyenangkan.
Beda sekali dengan restoran-restoran yang telah mempunyai standart pelayanan seperti Mc.Donald, Pizza Hut, KFC dan lain sebagainya

Process
This element of the marketing mix looks at the systems used to deliver the service. Imagine you walk into Burger King and order a Whopper Meal and you get it delivered within 2 minutes. What was the process that allowed you to obtain an efficient service delivery? Banks that send out Credit Cards automatically when their customers old one has expired again require an efficient process to identify expiry dates and renewal. An efficient service that replaces old credit cards will foster consumer loyalty and confidence in the company. All services need to be underpinned by clearly defined and efficient processes. This will avoid confusion and promote a consistent service. In other words processes mean that everybody knows what to do and how to do it.

Selain People atau orang yang melayani ada yang disebut Process atau proes. Proses kalau dalam kasus rumah makan bebek ini adalah bagaimana mereka melayani ketika pengunjung duduk dan mereka memberikan menu kepada kita. Komunikasi internal dalam proses ini sangat penting. Antara yang menerima pesanan atau order dengan yang bagian memasak, yang menyajikan dan kasir ketika kita membayar. Waktu itu saya memesan satu nasi, bakwan penyet dan rekan saya memesan bebek goreng karena dia membawa nasi beras merah. Tetapi pesanan yang saya terima adalah nasi bebek dan bakwan penyet. Ketika saya komplain dia bilang “iya disini memang semua bebek gorengnya dengan nasi” padahal ketika kami pesan sudah mengatakan memesan bebek goreng saja dan petugasnya mengiyakan. Tapi dalam prosesnya tidak terjalin komunikasi dengan baik. Begitu juga dengan Mini market tersebut yang tidak terjalin komunikasi antar shift ketika ada pesanan delivery yang belum diantar dan seakan-akan lepas tanggung jawab.

Physical Evidence (Physical Environment)
Physical evidence is about where the service is being delivered from. It is particularly relevant to retailers operating out of shops. This element of the marketing mix will distinguish a company from its competitors. Physical evidence can be used to charge a premium price for a service and establish a positive experience. For example all hotels provide a bed to sleep on but one of the things affecting the price charged, is the condition of the room (physical evidence) holding the bed. Customers will make judgments about the organisation based on the physical evidence. For example if you walk into a restaurant you expect a clean and friendly environment, if the restaurant is smelly or dirty, customers are likely to walk out. This is before they have even received the service.

Dalam rumah makan bebek goreng itu, karena banyak pengunjung dan kurangnya tenaga yang melayani serta petugas sehingga lantainya jadi kotor karena sisa makanan, sambel yang jatuh kelantai dan dinjak-injak orang.  Mejanya tidak bersih ketika membersihkan, piring  ko





Senin, 08 Juli 2013

Diskusi PER batch 3



Diskusi PER batch 3 dengan Bpk TEDYY SAPUTRA
Sabtu 30 juni 2013  ( on line via skype di mulai pukul 23.00 – selesai  ,, )
Dihadiri oleh beliau Bpk Edmond Imam Mulyadi ,dengan tema “Entreprenurship in Action “
Rangkuman cerita “ Pandangan praktisi marketing “ oleh bpk Edmond
Semua pasti ada niat untuk menjadi seorang Entreprenur ,tetapi berdasarkan penggalaman pak Tedyy tidak semua yang hadir disini bisa menjadi soerang Entreprenur karena semua tergantung dari bagaimana anda sekalian menjalani tantangan .Ada 3 hal yang akan menjadikan anda seorang Entreprenur yang berhasil :
1.        Passion of entrepreneur
2.       Knowledge
3.       Tool
Dalam contoh : Pak tedyy join sama 3 orang temannya ,yang satu jago bikin mie ayam, yg satu jg rajin dan satunya adalah pak Tedyy.Lokasi di depan kampus di Bogor jumlah mahasiswa 20 rb orang .Klu di lihat dari tempat sudah strategis ,bisa bikin mie ayam sendiri .Kenyataan pd bulan pertama 30/hari mangkok perhari ,bulankedua berikutnya 15 mangkok/hari, bulan ke tiga 5-10 mangkok /hari ,bulan ke empat 2 mangkok/hari .Menurut nya Passion sudah ada ,bisa bikin mie enak plus tempat strategis.Tetapi masih blum berhasil untuk di terima oleh pelanggan .
Setelah di surve ada beberapa yang di temukan yang menjadi kesalahan fatal ,yaitu membuat mie ayam denga ayam berwarna putih ,dan untuk target di universitas pangkuan mayoritas muslim dan pedesaan .Mereka tahu klu mie ayam itu warna coklat  nah karena mereka warna putih di kira daging babi ,jdi sudah menurunkan pelanggan yg minat mie ayam .
Jadi ada hal-hal yang harus di perhatikan ,Learning the market . Kita bukan hanya harus  tahu pasarnya aja ,tetapi harus bisa EMPATI  sama pasar kita ., harus bisa bener memahami pasar kita .jdi kita tidak cukup hanya surve tempat strategis universitas isi 20 rb org ,makanan yg di jual enak semua itu blum cukup .Apa yang di katakana pak tedyy bahwa Passion ,tools,knowledge harus kita miliki sebagai Entreprenur,untuk bisa berhasil di dalam persaingan bisnis yang sesungguhnya .Contoh tools yg di maksud anda mengenal BMC ,Desing thingking dan knowledge adalah yg di berikan pak nur di PER ini ,,
Dari tanggapan pak Edmond dalam dunia marketing ,bahwa semua barang itu intinya bagus selama kita kreatif untuk menjual barang itu ,artinya apapun barang atau jasa yang kamu jual atau pasarkan harus bisa memenuhi kebutuhan custumer .KEBUTUHAN CUSTUMER,KEINGINAN CUSTUMER ,CALON PEMBELI .Selama kamu semua bisa memenuhi kebutuhan custumer di situlah kekuatan kamu .jadi klu hanya membicarakan utang piutang tujuanya Cuma satu yakni meningkatkan penjualan .Kebutuhan pasar kalau kamu cerna secara kalimat artinya yg di bicarakan oleh  pak teddy tidak ada artinya sama saja tidak kreatif .Yang di perlukan oleh pasar sekarang ini adalah ide ide kreatif yang cemerlang sehingga pada akhirnya pasarlah yg membutuhkan kamu .contohnya jual pupuk ,yg kamu jual pastinya sama dengan pesaing kamu  artinya harus memikirkan membuat pupuk yg baik .atau jasa yg kamu tawarakan menjual pupuk .karena pupuk dari tahun ke tahun sama ,untuk mencari perbedaan cara berjualan  Kemasan ,mencari ilmu dan masukan kepada para ahli pertanian , apa yg di butuhkan petani ,surve merupakan langkah awal sebelumterjun .Dalam diskusi  pak Edmond kalau jualan pupuknya sampai ke petani dengan baik ,di antar sendiri ,di bantu surve ke ladangnya ,kemudian di beri penyuluan ,kemudian sambil ngobrol ringan ,,
Buat petani mungkin sesuatu yang berharga sampai segitu kamu jualan ke custumer ,tetapi dari sisi kamu adalah marketing yang sangat baik kan ,sambilpromosi , sambil melihat2 apakah ada petani dan lading lain di sekitarkanan dan kiri, di depan atau belakang lading custumer kamu , artinya kamu mengemas sesuatu dengan tujuan baik dengan promosi yg singkat dan tepat .Secara singkat marketing dan sales itu adalah bagaimana menjalankan semua dgn hati dan dengan tujuan baik , persaingan di lakukan karena bisnis ,tetapi tidak dengan hanya mencotoh tetapi ATM ( amati ,tiru ,modifikasi )
Cara memenangkan persainagan ya kuncinya inovasi .Tools nya adalah Radar inovasi . harus mempunyai keyakinan innovasi yang kamu buat ,walau awalnya pahit tapi klu udah yakin dan sudah kamu perhitungkan dengan matang ..tunggu aja .
Sale atau diskon memang terkadang di kaitkan dengan munculnya produk baru , tetapi klu di dalam dunia sales  n marketing ini kurang tepat kata pak Edmond karena kultur kebudayaan Indonesia adalah selalu membeli .Apabila ada yg murah atau diskon kemudian langsung membeli ,tanpa mengetahui aplikasi atau kegunaan dari barang tersebut ,akhirnya akan kecewa setelah  tidak dipakai ,klu menurut pak Edmond akan memilih strategi jemput bola yg artinya lebih kepada mendatangkan ke custumer dan melihat dari pada kebutuhan pasar atau kebutuhan custumer . Sale atau diskon lebih kepada untuk meningkatkan penjualan setelah kita mengetahui  apa yg di butuhkan oleh custumer ,
Dan dalam rangka sale atau diskon untuk produk yg satu yg sedang kita inginkan untk meningkatkan penjualanya , maka pasti ada produk2 yg di belakangnya yg sedang kita incar untk kita perkenalkan kpda custumer .contoh dalam toko baju “ new arrival “akan di sale  tentu tdk bukan ,dia berada di barisan ke dua atau ke tiga setelah produk sale .
Produk baru akan di kemas atau di marketingkan dgn seribu kelebihan dari produk lamanya .Artinya balik lagi bagaimana penyampaian pesan dan tujuan kamu di custumerkan .sale tidak rugi perusahaan tetap untung , tetapi bagaimana membuat sesuatu yg bisa menjadi luar biasa .Kesimpulanya adalah sale atau diskon adalah pancingan ,bukan poin nya sehingga kalau kamu memulai sesuatu lihatlah hal yg paling di sampekan , bagaimana menyampaikanya ,dan selalu melihat ini ada apa karena saat ini adalah situasi , strategi adalah cara ,hasil adalah masa depan . Jangan berhenti berivovasi dan selalu positif
Menurut saya sependapat dengan mb pipet :  apapun bidang nya marketing adalah ujung tombak perusahaan , untuk berhasil kita harus selalu turun ke lapangan untuk mengetahui competitor kita ,dan kita juga harus tahu kebutuhan custumer seperti apa sesuai dengan perkembangan model2 baru yg bermunculan ,juga tetap menjaga produk yg kitajual juga selalu menemukan ide2 baru untuk mengatasi pesaing kita . yg setiap saat bermunculan , juga memperluas jaringan informasi antara rekan bisnis kita ,
Kita juga mengandalkan kreatif dan innovasi untuk kita tawarkan ke custumer supaya pelanggan tepat sasaran ,innovasi adalah sesuatu yg kreatif yg di terima oleh pasar .
TERIMAKASIH BAPAK PEMBIBING
BPK TEDYY SAPUTRA
BPK EDMOND MULYADI
BPK NUR AGUSTINUS

Terimakasih atas segala ilmunya  salam entrepreneur  “ ayuk “

Minggu, 07 Juli 2013

Kreatif & Inovatif


Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah kematian.
Pemahaman kreatif dan inovatif sering kali dipertukarkan satu sama lain. Menurut Zimmerer dkk (2009) kreatifitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Selanjutnya Ted Levitt (dalam Zimmerer, 2009) menyatakan bahwa kreatifitas memikirkan hal-hal baru dan inovasi mengerjakan hal-hal baru. Jadi kreatif adalah sifat yang selalu mencari cara-cara baru dan inovatif adalah sifat yang menerapkan solusi kreatif. Kreatif tapi tidak inovatif adalah mubazir karena ide hanya sebatas pemikiran tanpa ada realisasi.
Semua bisnis yang maju dan berkembang hingga kini berpangkal pada upaya kreatif dan inovatif. Banyak restoran waralaba asing yang telah mengglobal dan berdiri sejak puluhan tahun yang lalu selalu menunjukkan karakter ini. Sepertinya begitu mudah dan sederhana. Tetapi banyak wirausaha yang abai ketika bisnis telah dirasakan mencapai tingkat kemapanan. Kreatifitas dan inovasi mungkin dapat dipandang sebagai upaya yang mengganggu keseimbangan yang telah tercipta.
Kreatif dan inovatif dapat diterapkan secara sederhana. Kuncinya adalah kepekaan dalam mencium peluang dan kemampuan membaca pasar. Seorang member MRC misalnya. Ketika pelanggan sudah mulai jenuh dengan fried chicken, ia melihat masih ada peluang lain yang dapat dikembangkan. Berhubung gerainya ada di kantin sekolah, ia mencoba memahami selera siswa. Kebanyakan siswa suka bumbu keju. Ia memiliki ide bagaimana kalau keju digabung dengan ayam. Pemikiran kreatif ini kemudian dikembangkan menjadi produk yang dinamai: cheesy chicken. Hasilnya lumayan bagus. Setelah tes pasar dan dijual terbatas, pelanggan begitu menyukai menu ini. Pelanggan selalu mencari-cari dan selalu terjual habis.
Pemikiran kreatif dan pengembangan ide memang tidak mudah. Contoh sederhana tadi terjadi dalam waktu yang tak terduga. Mengalir seperti air. Tetapi Zimmerer (2009) menegaskan bahwa kreatifitas dapat diajarkan dan kreatifitas individual dapat ditingkatkan. Caranya? Ia menguraikan 11 cara untuk meningkatkan kreatifitas individual yaitu:
1. Beri kesempatan diri Anda menjadi kreatif.
Berani untuk berpikir kreatif tanpa takut dibilang bodoh oleh orang lain. Ide-ide cemerlang biasanya lahir dari hal-hal yang mungkin dianggap bodoh dan tak berarti.
2. Beri pikiran Anda masukan segar setiap hari.
Agar kreatif, otak perlu distimulasi dengan hal-hal baru yang variatif. Mendengarkan radio dan berganti-ganti setiap hari, mendengarkan beraneka ragam jenis musik atau melakukan hal-hal lain yang sebelumnya tidak pernah dilakukan.
3. Amati berbagai produk dan jasa perusahaan lainnya, terutama yang berada dalam pasar yang benar-benar berbeda.
Tidak ada salahnya meminjam ide perusahaan lain, kemudian mengembangkan menjadi inovasi yang brilian.
4. Sadari kekuatan kreatif dari kesalahan.
Orang bijak mengatakan agar kita selalu belajar dari kesalahan yang diperbuat. Orang kreatif mengatakan kita dapat memperoleh ide dari kesalahan yang kita buat. Kisah Charles Goodyear menunjukkan hal tersebut. Setelah bekerja selama lima tahun untuk memformulasikan kombinasi karet, belerang dan timah putih, pada malam yang dingin tahun 1839, tanpa sengaja Charles menumpahkan sedikit campuran tersebut pada kompor kerjanya. Campuran tersebut meleleh membentuk senyawa baru yang selama ini dicari-cari!
5. Bawalah selalu buku harian untuk mencatat pikiran dan ide Anda.
Ide-ide kreatif kadang muncul tanpa disengaja dan di waktu yang tak terduga. Daripada cepat terlupa, ada baiknya membawa buku kecil untuk mencatat ide-ide yang mungkin akan muncul tiba-tiba.
6. Dengarkan orang lain.
Ide tidak selalu datang dari diri kita sendiri. Ide dapat datang dari orang lain atau bahkan kompetitor kita sendiri. Jadi selalu dengarkan orang lain karena mungkin ia akan menghadirkan ide cemerlang buat kita.
7. Dengarkan apa kata pelanggan.
Mendengarkan pelanggan wajib hukumnya. Mereka mengkonsumsi produk kita dan sekaligus menjadi sumber ide yang tiada habisnya.
8. Berbicara dengan anak kecil.
Anak-anak tidak membatasi pemikiran mereka. Mereka begitu bebas mengungkapkan kreatifitas mereka tanpa batas. Mereka dapat menjadi sumber ide yang berharga.
9. Simpan kotak mainan di kantor Anda.
Mainan-mainan kecil seperti yoyo, gasing dan lain-lain dapat menjadi sumber inspirasi. Ketika sedang bingung, Anda dapat mengambil satu dan memikirkan bagaimana benda tersebut berkaitan dengan masalah Anda.
10. Baca buku mengenai cara merangsang kreatifitas dan mengambil kursus kreatifitas.
Memahami prinsip-prinsip kreatifitas akan sangat membantu meningkatkan kemampuan kreatif kita.
11. Luangkan waktu Anda.
Sesekali luangkan waktu untuk berelaksasi, melepaskan diri dari rutinitas sejenak. Ide-ide baru bisa muncul ketika otak kita tidak dalam keadaan tegang.
Akhirnya menjadi kreatif dan inovatif adalah wajib hukumnya bagi wirausaha tanpa terkecuali termasuk Anda, member MRC dan MA. Inilah kunci sukses. Tanpa kedua karakteristik ini, bisnis akan mandeg dan “pintu” akan tertutup karena kuncinya tidak Anda miliki. Ayo kita buktikan!

Basic principles of retail busines

Basic Principles of Retail Business adalah buku ke-3 dari Retail Excellence Series karya Christian F. GUSWAI.
Jika Anda ingin tumbuh besar, cepat dan kuat di kemudian hari maka Anda tidak boleh mengabaikan prinsip-prinsip dasar dari bisnis retail yang dibahas secara menyeluruh di dalam buku ini.

Bisnis retail modern Indonesia kebanyakan tumbuh dari bisnis kecil atau bisnis keluarga yang kemudian tumbuh menjadi bisnis dalam skala menengah namun jarang sekali tumbuh menjadi bisnis dalam skala besar. Kebanyakan bisnis ritel yang tumbuh besar di Indonesia belakangan hari ini adalah bisnis ritel asing.
Jelas sekali di sini, kurangnya pengetahuan akan hal-hal yang dasar kerap kali membuat sebuah bisnis tidak mampu tumbuh cepat, besar, dan kuat manakala harus berhadapan dengan bisnis retail skala nasional apalagi multinasional.

Hal ini bukan semata-mata dikarenakan besarnya modal dari peritel skala besar tersebut namun kebanyakan disebabkan oleh lemahnya peritel skala kecil tadi dalam membangun fondasi yang kokoh bagi bisnisnya sehingga munculnya persaingan sedikit saja sudah menjadi hambatan besar bagi bisnisnya.

Karena itu bagi peritel yang ingin terus tumbuh maka tidak ada cara lain kecuali menjadikan bisnisnya benar sejak awal dan itu dimulai dari diterapkannya dasar-dasar bisnis ritel yang baik dan benar sejak awal.